Jumat, 26 Oktober 2012

Legenda Situ Bagendit


Diceritakan kembali oleh: Cucu Komara

Nun jauh di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang wanita muda yang kaya. Namun sayangnya, wanita muda itu pelit sekali. “Bukankah harta benda itu milikku? Jadi untuk apa aku memberikannya kepada orang lain?” begitulah pikir wanita muda itu. Padahal, penduduk di desa banyak yang miskin.

Karena wanita itu sangat pelit, maka pendudk desa menyebutnya Bagenda Endit. “Begenda Endit, kasihanilah saya! Sudah beberapa hari, anak saya tidak makan.” kata seorang perempuan tua memelas. “Hai, perempuan tua yang tidak tau diri! Cepatlah pergi dari hadapanku!” teriak Bagenda Endit mengusir. Karena wanita itu tidak mau pergi, Bagenda Endit menyiramnya dengan air, lalu menyeretnya keluar pekarangan rumahnya.

Walaupun Bagenda Endit sangat pelit, penduduk desa terus berdatangan untuk meminta air sumur. “Tidak, aku tidak akan mengijinkan kalian untuk mengambil air dari sumurku! Air sumur ini hanya milikku!” ucap Bagenda Endit dengan geram.

Tiba-tiba, seorang kakek tua telah berdiri di pekarangan rumah Bagenda Endit. Ia berjalan terseok-seok menuju sumur sambil menumpu pada tongkatnya. Ketika kakek itu hendak mengambil air, Bagenda Endit yang melihat hal itu seraya memukul sang kakek dengan sebuah alu. “Ampun, Bagenda Endit! Saya hanya akan mengambil air untuk minum.” Kata kakek itu berusaha bangkit. Bagenda Endit terus memukulidia .

Serta merta kakek itu bangkit dengan tubuh yang segar bugar. Ia berjalan menghampiri Bagenda Endit.tongkatnya ia tudingkan kepada wanita tua yang kejam itu. “Hai, Bagenda Endit, ….terimalah hukuman dariku!” kata kakek tua itu dengan lantang. Lalu ia menunjuk sumur dengan tongkatnya. Sumur itu menyemburkan air dengan deras. Bagenda Endit tidak dapat menyelamatkan diri, dan ia tenggelam bersama hartanya.

Desa itu lenyap, yang ada hanya sebuah danau yang dalam dan luas. Danau itu dinamakan Situ Bagendit. Situ berarti danau yang luas. Bagendit, karena danau itu berasal dari sumur milik Bagenda Endit.

Dari cerita ini dapat dianalisis unsur-unsur intrinsik yang terdapat didalamnya. Unsur intrinsik meliputi : tema, tokoh, perwatakan, latar cerita, alur cerita, sudut pandang penceritaan, gaya bahasa, dan amanat.

Tema dari cerita ini adalah kehidupan. Dimana yang jahat suatu saat pasti mendapat balasan yang setimpal.

Tokoh dari cerita itu, itu adalah Bagenda Endit, perempuan tua, penduduk desa, dan kakek tua. Tokoh utama adalah Bagenda Endit, dan tokoh bawahan adalah perempuan tua, penduduk desa, dan kakek tua. Watak dari Bagenda Endit adalah adalah sangat pelit.kejam dan tidak memiliki rasa belas kasihan. Perempuan tua berwatak memelas, dan hidup dalam keadaan prihatin. Penduduk desa memiliki watak serupa dengan perempuan tua, yaitu memelas dan hidup dalam kesengsaraan. Kakek tua memiliki watak memelas pada awalnya namun akhirnya dia menjadi sangat tegas .

Latar cerita dibagi menjadi tiga yaitu, latar waktu, tempat dan suasana. Latar waktu dari cerita ini adalah pada zaman dahulu entah tepatnya kapan, karena ini hanya sebuah dongeng. Latar tempat, di suatu desa yang berpenduduk kebanyakan dalam keadaan miskin. Latar suasana, suasana menaungi desa itu karena hamper semua penduduk dalam keadaan sengsara.

Alur dari cerita itu adalah alur maju, karena tidak terjadi pengulangan ke masa lalu dari tokoh itu. Dan juga menggunakan alur tertutup karena pembaca telah mengetahui jawaban akhir dari cerita itu.

Sudut pandang penceritaan yaitu, Pencerita serba hadir. Karena pencerita tidak berperan apa-apa, hanya menyebutkan tokohnya dengan kata dia, ia, nama atau sebutannya. Pencerita juga mengetahui segala isi hati tokohnya.

Gaya bahasa adalah pilihan kata yang digunakan oleh penulis, sesuai majaz-majaz yang ada. Namun pada cerita ini tidak menggunakan majaz. Cerita ini hanya menggunakan bahasa sehari-hari yang baku.

Beberapa amanat dari cerita ini adalah jangan jadi orang yang terlalu pelit tak akan ada untungnya, hendaknya saling mengasihi pada sesama tak baik berbuat kejam kepada orang lain. Ingatlah segala yang kita tanam di hari ini akan kita tuai buahnya di kemudian hari. Jika kita menanam kebaikan akan mendapat kebaikan pula namun bila kita menanam kejahatan, kejahatan pulalah yang akan kita tuai.

nama:fahmi ihsan rijaluddin

Selasa, 16 Oktober 2012

contoh laporan



LAPORAN

Pengaruh pencahayaan terhadap tanaman Kacang merah

Description: C:\Users\Dell\Downloads\Copy of SMKN 2 GARUT.jpg

DI SUSUN OLEH:
Kelompok A :

·      Fahmi ihsan rijaluddin
·      Febri ramadhansyah
·      Rajib aldi sodiqin
·      Reti ayu suryani
·      Syifa abdurrozak

X - Multimedia 3

SMKN 2 GARUT




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB  I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................2
1.4 Hipotesis Penelitian.......................................................................................................2
BAB  II  TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori...................................................................................................................3
2.2 Kajian Hasil Penelitian..................................................................................................3
2.3 Rumusan Hipotesis........................................................................................................3
BAB  III  BAHAN DAN METODE KERJA
3.1  Bahan............................................................................................................................5
3.2  Alat...............................................................................................................................5
3.3  Metode Kerja................................................................................................................5
BAB   IV HASIL DAN BAHASAN
4.1 Hasil Pamatan................................................................................................................6
4.2 Pembahasan....................................................................................................................8
BAB  V KESIMPULAN DAN SARANA
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
5.2  Sarana............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

KATA PENGANTAR
             Segala puji hanya milik Allah SWT karena atas segala limpahan rahmat dan karunianya-Nya penyusun laporan ini diberikan izin dan kemudahan dalam menyelesaikannya dengan judul:  Pengaruh pencahayaan Terhadap Pertumbuhan kacang merah  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisanlaporan ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, dan semoga membuatan laporan ini dapat membuat kita menjadi rajin disiplinperhatian terhadap suatu masalah yang ada.
Akhirnya penulis laporan ini dapat terslesaikan meskipun banyak kekurangan didalamnya semoga dapat bermanfaat bagi kita kelak amin.











                                                                                                Garut, 10 Oktober 2012

                                                                                                            Penyusun





lampiran
SURAT PERNYATAAN



 
BAB 1
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.

Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
 Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang merah.
B.Rumusan Masalah      
Adakah pengaruh pencahayaan  terhadap pertumbuhan kacang merah
                  C.       Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini untuk mengamati laju pertumbuhan kacang marah di 2 tempat yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman kacang merah.
D. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini sebagai sumber informasi dan referensi bagi orang dan diri pribadi tentang pengaruh cahaya matahari terhadap laju pertumbuhan tanaman.












 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

        A.     Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah proses maju kedewasaan secara kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.

   B.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan     Tumbuhan.
1. Tanah
2. Air 
3. Kelembapan udara
4. Oksigen
5. Tingkat kesamaan & basa (PH)
6Cahaya
7. Gelap
·         Cahaya
Merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecang merah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat.
      


·         Gelap
                  Merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis,untuk menghasilkan energi,Kekurangan cahaya akan menganggu pada jenisnya. dan tanaman kacang merah cepat tumbuh di tempat gelap dan daunya  berukuran lebih kecil,tipis,pucat. 
       C.    Hormon pada Tumbuhan yang Mempengaruhi pada Percobaan Ini   Auksin
Jaringan penghasil pada tunas apikal, daun muda embriu dalam sel merangsang perpanjangan sel batang dan merangsang pertumbuhan sel akar, diffrensiasi, perhubungan, dominasi tunas apikal, pekembangan bakal buah, fototropisme dan gravitropisme.











BAB III
METODOLOGI
       A.    Waktu dan Tempat, Alat dan Bahan
                  a.       Waktu       =  Tanggal 23 September sampai 11 oktober 2012 (2 minggu lebih)
                  b.      Tempat       =  di Rumah

c.. Alat                         =
1. dua buah pot aqua gelas
                              2. Mistar dan Alat Tulis
        d.   Bahan            =
                              1. Air
                              2. Lima biji kacang marah dalam tiap pot aqua gelas
                              3. dua buah pot berisi tanah
      B.    Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Menanam 5 biji kacang merah dalam masing-masing pot.Di berikan label pada setiap       
pot, masing-masing pot aqua gelas di beri nama sesuai dengan tempatnya,Cahaya  &an gelap.
3.      Masing-masing Pot aqua gelas diletakan pada tempatnya.Dan dilakukan penyiraman  selama  dua  minggu lebih.
4.      Mengukur panjang batang atau kecang merah, akar & daun pada kedua pot. Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga ujung batang.
5.      Pengukuran dilakukan setiap hari selama 7 hari
6.      Membuat tabel hasil pengamatan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    HASIL
a.       Tabel
HARI/TGL
PERLAKUAN
HARI KE-

PERTUMBUHAN (CM)

AKAR
BATANG
DAUN
Minggu
Cahaya
Gelap
1
-

-
-

-
-

-
Senen
Cahaya
Gelap
2
-
-
-
1,2
1,1

Selasa
Cahaya
Gelap
3
0,4
3
8
1,5
1,5
Rabu
Cahaya
Gelap
4
0,4
0,7
8,4
13
2,5
2
Kamis
Cahaya
Gelap
5
1,9
1,5
9
22
3,7
2,5
Jum’at
Cahaya
Gelap
6
2,4
1,9
11,2
27
3,9
2,6
Sabtu
Cahaya
Gelap
7
3,2
2
12
28
4
2,8
Minggu
Cahaya

Gelap
8
3.8
2.5
12
28
4.5
3
Senen
Cahaya

Gelap
9

4
3
12.5
28.5
4.5
3
Selasa
Cahaya

Gelap
10
4.5
3.5
13
29
4.5
3
Rabu
Cahaya

Gelap
11
4.5
4
13
29
5
3.3
Kamis
Cahaya

Gelap
12
5.3
4.3
13.4
29.2
5.2
3.6
Jum’at
Cahaya

Gelap
13
5.6
4.6
13.6
29.4
5.6
3.8
Sabtu
Cahaya

Gelap
14
5.8
4.8
13.8
29.6
5.8
4
Minggu
Cahaya
Gelap
15
6
5
14
29.8
6
4.2
Senen
Cahaya

Gelap
16
6.3
5.3
14.4
30
6.3
5
Selasa
Cahaya

Gelap
17
6.6
5.6
14.6
30.2
6.6
5.3
Rabu
Cahaya

Gelap
18
6.8
5.8
14.8
30.4
6.8
5.6
Kamis
Cahaya

Gelap
19
7
6
15
30.8
7
6








 B.    PEMBAHASAN
Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Faktor lingkungan (cahaya) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang merah ini. Cahaya yang selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis juga berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.
Dalam keadaan terang, batang memiliki auksin yang sedikit, karena auksin mengalami kerusakan jika terkena cahaya sehingga pertumbuhan tumbuhan pun terhambat. Tetapi walaupun begitu, tumbuhan dalam keadaan terang memiliki banyak klorofil dan tumbuh berkembang. Sedangkan dalam keadaan gelap, batang memiliki banyak auksin sehingga tumbuh lebih panjang. Tetapi dalam keadaan gelap ini walaupun tumbuh dengan lebih cepat daripada yang terkena cahaya, tumbuhan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus, tidak berkembang (mengalami etiolasi), batang membengkok ke arah cahaya dan berumur pendek.
Pada pertumbuhan di tempat gelap, kacang merah memiliki bentuk yg hampir sama dengan di tempat terang, hanya ukuran batang, daun dan akar yang berbeda. Pada tempat gelap laju pertumbuhan sdikit lebih cepat dibandingkan di tempat bercahaya karena hormon Auksin lebih banyak dimiliki oleh tanaman di tempat ini dibandingkan ditempat terang, sebab tanaman ditempat ini hanya sedikit menerima cahaya matahari. Daunnya agak menguning dan batangnya kurus.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa rata -rata kacang merah yang tertinggi adalah kacang merah yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal ini di sebabkan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.
Pada tempat terang/ bercahaya hormone auksin  lebih sedikit karena di uraikan oleh cahaya matahari, sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman ditempat terang lebih lambat.
Akan tetapi, di tempat yang gelap merupakan tempat yang tidak begitu baik untuk pertumbuhan tanaman, sebaliknya di tempat yang teranglah merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
B.     Saran
Dari kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran-saran terutama yang menjadi objek permasalahan dalam Laporan Praktikum ini sehingga dalam pelaksanaan penelitian di masa mendatang dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
1.      Dalam pelaksanaan penelitian harus lebih teliti dan cermat, dan diperlukan uji ulang terhadap hasil penelitian.
2.      Kritik dan saran dari guru serta pembaca sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan Laporan Praktikum ini.


DAFTAR PUSTAKA

Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.
Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung
http://utamisasmitalestari.blogspot.com/2010/12/
Lampiran